A Latar Belakang Ilmu Budaya Dasar. Latar belakang Ilmu Budaya Dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut : 1. Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya
Komunikasi adalah sebuah interaksi yang selalu terjadi di kehidupan masyarakat sehari-hari. “Pengertian komunikasi adalah suatu proses pada seseorang yang berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi dengan cara menyampaikan pesan kepada orang lain” James A. F. Stoner. Tanpa adanya komunikasi, kehidupan masyarakat tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Komunikasi jelas sudah dilakukan sedari awal peradaban manusia dimulai yaitu sekitar 3500SM lalu, dari komunikasi yang mungkin dilakukan dengan bahasa isyarat atau mungkin bahasa sederhana apa adanya dan kemudian berkembang menjadi bahasa sehari-hari yang kita gunakan pada saat ini. Komunikasi adalah jembatan utama bagaimana manusia dengan manusia lain mengerti keadaan dan kondisi masing - setiap zaman akan ada banyak perubahan. Walaupun inti dari komunikasi tetaplah sama, namun akan banyak bermunculan perantara dan media baru untuk berkomunikasi antar sesama manusia. Perkembangan komunikasi di masyarakat didukung pula oleh kemajuan teknologi. Saat ini, berkomunikasi layaknya menyampaikan pesan, memberitahu informasi, dan lainnya antar sesama masyarakat tidak harus bertatap muka. Melainkan bisa dengan menggunakan teknologi digital komunikasi yang telah diciptakan untuk mempermudah manusia dalam komunikasi hadir sebagai solusi bagi masyarakat yang berbeda tempat dan waktu. Digital komunikasi mempermudah dalam menyampaikan informasi baik ke perorangan maupun ke khalayak luas tanpa adanya hambatan. Salah satu contoh perkembangan digital komunikasi adalah media sosial. Dengan adanya media sosial, informasi dari penjuru dunia sangat mudah didapatkan dan diakses oleh siapapun. Tanpa mengenal waktu, jarak, suasana, dan tempat, mereka dapat dengan mudahnya mendapatkan informasi apapun. Dari informasi tentang perkembangan negara lain, bencana alam di benua lain, pemilu di negara lain, bahkan perang antar negara sekalipun dapat ditemukan informasi dan penyebabnya di media sosial. Platform media yang disediakan juga sangatlah banyak dan bervariatif, contohnya media sosial Whatsapp yang mempunyai fitur chatting dan telepon gratis, Instagram yang mempunyai fitur upload foto dan video, Twitter yang mempunyai fitur hashtag untuk mengedepankan kecepatan penyampaian informasi, dan lainnya. Platform yang hadir saat ini sama sekali tidak mempunyai batasan waktu, tempat, dan jarak. Selama masih memiliki jaringan, maka seluruh dunia bisa terkoneksikan melalui satu perangkat elektronik telekomunikasi digital komunikasi juga didukung oleh perkembangan teknologi dari perangkat elektronik telekomunikasi. Sebut saja smartphone dengan puluhan merk yang berbeda - beda, laptop, televisi, dan lainnya. Perangkat elektronik telekomunikasi ini sangatlah mendukung perkembangan digital komunikasi karena perantara dalam digital komunikasi adalah perangkat elektronik telekomunikasi. Setiap perangkat elektronik telekomunikasi mempunyai keunggulan masing - masing, contohnya smartphone yang mempunyai nilai kepraktisan dalam mencari informasi dengan bentuknya yang kecil, laptop yang mempunyai nilai kelengkapan dalam memberikan, menyimpan dan menerima informasi, atau televisi yang mempunyai nilai informasi yang masif dan besar kepada masyarakat dengan jangkauannya yang komunikasi akan terus berkembang dan bertambah besar. Baik perantara maupun teknologinya. Bukan tidak mungkin 5 tahun yang akan datang kita dapat video call dengan teknologi screen projector. Bahkan mungkin 10 tahun yang akan datang kita dapat video call dengan teknologi yang mendukung sentuhan atau rabaan seperti layaknya bertemu dilain sisi positif dari perkembangan digital komunikasi, ada juga sisi negatif dari perkembangan digital komunikasi. Karena tidak bertatap muka secara langsung, terkadang manusia melupakan norma dan kesopanan dalam berkomunikasi. Contohnya seperti, mengawali obrolan tanpa salam atau memanggil nama dan malah menggunakan huruf p’ sebagai sapaan, atau berkomentar SARA menggunakan akun anonim di postingan seseorang dan masih banyak lainnya. Perkembangan digital komunikasi memang masih susah diterima seluruh khalayak karena perbedaan pemahaman dan perbedaan kondisi saat bertukar informasi. Hal - hal yang membedakan itulah yang terkadang membuat banyaknya misscom antara komunikator pemberi pesan dan komunikan penerima pesan. Komunikasi melalui perantara apapun seharusnya tetaplah menjaga norma dan menjunjung tinggi nilai kesopanan. Karena pada dasarnya, nilai - nilai itulah yang membuat komunikasi menjadi lebih baik dan informasi yang masuk dan keluar menjadikan komunikasi digital menjadi tempat yang bebas dalam memberikan atau menerima informasi. Kebebasan informasi yang ada di media sosial itu menjadi sebuah celah yang dimanfaatkan oleh oknum tertentu yang menyebarkan berita atau informasi yang tidak benar, menipu dan bersifat hoax. Cybercrime mungkin bukanlah istilah yang asing lagi bagi masyarakat. Dimana kejahatan didalam dunia cyber digital sangatlah berbahaya. Seperti ketika data - data pribadi yang bisa dicuri dan digunakan untuk hal - hal kriminalitas, sampai membobol akun bank milik orang lain, bahkan membobol sekuritas dari bank pun bisa dilakukan oleh para kriminal di dunia digital. Semua itu adalah celah dari komunikasi digital yang mencoreng perkembangan teknologi komunikasi digital karena memperlebar kemungkinan kriminalitas. Pihak - pihak yang terkait dengan dunia digital pun susah untuk mempertanggungjawabkannya karena sulitnya mencari oknum yang melakukan kriminalitas hoax termasuk dalam kejahatan digital. Dimana informasi yang beredar di dalam media sosial sangatlah susah untuk dipertanggungjawabkan karena yang menyampaikan dan yang menerima informasi tidak saling mengenal dan juga tidak saling bertatap muka. Bahkan terkadang penyebar informasi hoax menggunakan data pribadi orang lain agar dapat melindungi identitas dirinya sendiri. Contoh sebuah informasi yang tidak benar yaitu ketika Pemilu Indonesia tahun 2019, banyak hoax yang bertebaran di media sosial tentang calon presiden yang akan dipilih. Sehingga membuat beberapa kalangan masyarakat memilih golput dan menjelek-jelekan calon presiden pada saat itu. Banyak juga hoax yang bisa menimbulkan kerusuhan antara golongan masyarakat dengan yang lainnya, seperti isu - isu SARA yang membuat keributan bahkan hingga pertumpahan darah pun bisa yang beredar di dalam dunia digital tidak bisa diterima mentah - mentah. Hoax akan selalu ada dan berada di sekitar kita. Sebagai masyarakat komunikasi digital yang baik dan benar haruslah menyaring dan memahami dengan betul informasi apa yang harus diterima dan tidak. Karena ketika kesalahan informasi yang diterima, bisa membuat banyak perselisihan maupun perbedaan paham antar sesama komunikasi menjadi sebuah jembatan untuk mendapatkan dan menyebarkan semua informasi yang ada di dunia. Apabila digunakan dengan baik dan benar, maka informasi yang didapat akan bersifat membangun dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan menjadi salah satu masyarakat yang mempunyai norma dan kesopanan dalam berkomunikasi digital sangatlah membantu perkembangan nilai positif dalam komunikasi digital. Memang setiap aspek akan ada nilai positif dan negatif, tetapi sebagai manusia yang baik haruslah mengambil aspek - aspek positif yang membangun dan menjauhkan diri dari aspek - aspek negatif yang ada.
AbstrakKomunikasi antarbudaya berkembang berdasarkan 2 premis yang saling berhubungan. Pertama, anda hidup pada masa ketika perumbahan teknologi, perjalanan, sistem ekonomi dan politik, pola
Secara historis penerjemahan telah berperan penting dalam penyebaran pengetahuan, budaya, seni, dan ilmu pengetahuan yang melewati batas-batas nasional dan budaya. Artikel ini merupakan sekilas pandang tentang tentang posisi penerjemahan dalam fenomena globalisasi yang juga tidak luput dari kemajuan teknologi dan mobilitas manusia yang membutuhkan penghubung antar-bahasa dan budaya. Penerjemahan tidak lepas dari bahasa dan budaya karena mengandung aktivitas linguistik dan kandungan budaya tertentu. Bahasa dan budaya tidak terpisahkan karena memengaruhi proses berpikir dan menciptakan sistem nilai di dalamnya. Pada era globalisasi penerjemahan makin memengaruhi kehidupan setiap orang, termasuk profesi penerjemah dan kehidupan penerjemah. Penerjemahan membantu pengenalan berbagi gagasan, pemikiran dan budaya dari satu bahasa ke bahasa lain. Dengan perkembangan teknologi dan kemunculan berbagai cara dan konsep baru, penerjemah harus mengintegrasikan hal-hal tersebut dalam praktik sehari-hari mereka. Pada tingkat budaya, penerjemahan dapat menjembatani kesenjangan antara masyarakat dan bangsa. Penerjemahan terus berkontribusi dalam memperkenalkan berbagai bahasa dan budaya yang bermuara akhir pada globalisasi. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
SastraSebagai Jembatan Komunikasi Generasi Mantul. By admin Feb 1, 2019. Sastra Sebagai Jembatan Komunikasi Generasi Mantul
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 29 Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 Jurnal Teologi Praktika Sekolah Tinggi Teologi Tenggarong p-ISSN 2722-8916, e-ISSN 2722-8908 Edisi Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 Berbagai Pendekatan Komunikasi Lintas Budaya Bagi Masyarakat Dayak Harming Sekolah Tinggi Teologi Simpson Ungaran Email harming984 Abstract This paper discusses various approaches to cross-cultural communication. This study focuses on Christian communication where this communication model is slightly different from communication in general. Christian communication focuses on discussion of gospel truths conveyed across cultures. In communicating, obstacles often occur due to differences in characteristics, language, perceptions, physicality and culture. If these obstacles are not managed properly, they will cause conflict and have an impact on a person's life and society. The method I use is library research, which is to express ideas and ideas by analyzing various library sources. The analysis process is carried out by means of literature study, namely collecting sources in the form of journals related to cross-cultural communication and books on communication so that an overview is found related to the topics discussed. The results found are various cross-cultural communication approaches that can be used, including the Interpersonal communication approach; approach theory, Contextual Theory. Key Words Christian Communication, Interpersonal Theory, Approach Theory, Contextual Theory. Abstrak Paper ini membahas tentang berbagai pendekatan komunikasi Lintas budaya, Kajian ini berfokus kepada komunikasi Kristen dimana model komunikasi ini ada sedikit perbedaan dengan komunikasi pada umumnya. Komunikasi Kristen memfokuskan pada diskusi tentang kebenaran Injil yang disampaikan dalam lintas budaya. Dalam berkomunikasi seringkali terjadi hambatan disebabkan karena adanya perbedaan karakteristik, bahasa, persepsi, fisik dan budaya. Apabila hambatan tersebut tidak dikelola dengan baik, akan menyebabkan konflik dan berdampak dalam kehidupan seseorang maupun masyarakat. Metode yang penulis gunakan ialah penelitian pustaka yaitu mengemukakan ide dan gagasan dengan cara menganalisis berbagai sumber pustaka. Proses analisis dilakukan dengan cara studi pustaka yakni mengumpulkan sumber berupa jurnal terkait komunikasi lintas budaya serta buku-buku tentang komunikasi sehingga didapati gambaran terkait dengan topik yang dibahas. Adapun hasil yang ditemukan yakni berbagai pendekatan komunikasi lintas budaya yang dapat digunakan antara lain Pendekatan komunikasi Interpersonal; teori pendekatan, Teori Kontekstual. Kata Kunci Komunikasi Kristen, Teori Interpersonal, Teori Pendekatan, Teori Kontekstual. Article History Submit Revised Published March 9, 2021 June 29, 2021 June 29, 2021 Pendahuluan Heselegrave 2004 mengungkapkan bahwa manusia merupakan makhluk di bumi yang bisa berkomunikasi dalam bentuk simbol yang tidak ada hubungan dengan apa yang ditunjukkan oleh simbol tersebut, selain dari yang ditentukan oleh pikiran manusia tentang Harming, Berbagai Pendekatan Komunikasi Lintas Budaya Bagi Masyarakat Dayak 30 apa arti dari simbol itu. Selanjutnya manusia dapat melakukannya melebihi waktu dan ruang, yakni manusia dapat memindahkan informasi kepada orang lain di daerah terpencil atau kepada mereka yang belum dilahirkan. Harianto GP GP 2012 menambahkan alasan mengapa komunikasi merupakan fundamental, sebab manusia adalah makhluk sosial yang artinya makhluk yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia perlu melakukan komunikasi dengan sesama agar dapat memahami dan dipahami oleh orang lain hal ini disebut sebagai proses interaksi. Hesselgrave 2013 mengutip Richards dengan berkata bahwa komunikasi pada awalnya diperkenalkan oleh beberapa tokoh seni seperti Aristotle, Cicero serta Quintilian. Pada masa mereka komunikasi secara teori disebut retorika, sedangkan praktiknya disebut oratori. Aristotle mengartikan retorika merupakan suatu seni menemukan dalam berbagai kasus sebagai persuasi yang tersedia. Sri Rejeki dalam Keesing mengatakan bahwa komunikasi dapat diartikan sebagai sarana dalam mengirim pesan kepada penerima dalam konteksnya Rejeki, Rejeki 2010. Harianto GP 2012 juga mengungkapkan bahwa komunikasi ialah sesuatu yang bersifat dinamis, berkelanjutan serta sebuah proses yang bertanggapan. Disebut dinamis karena secara konstan aktif melakukan perubahan. Komunikasi disebut berkelanjutan karena tidak memiliki permulaan yang ditetapkan, diperbaiki atau berakhir tetapi bergerak memutar. Disebut suatu proses yang bertanggapan karena para komunikator yang melakukan komunikasi bertanggungjawab atas keberhasilan dalam komunikasi sehingga komunikator melibatkan banyak unsur dalam berinteraksi. Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, penulis memberikan kesimpulan, komunikasi ialah suatu proses pernyataan antar sesama manusia, yang dinyatakan disini adalah perasaan, ide atau pikiran seseorang kepada yang lain dengan menggunakan bahasa sebagai media atau alat penyalurnya. Harianto GP 2012 mengatakan juga selain bersifat dinamis, komunikasi disebut juga sebagai ilmu karena memiliki objek yang dikaji yaitu upaya manusia dalam menyampaikan pernyataannya kepada orang lain. Selanjutnya kajian terdiri dari satu golongan masalah yang sama tabiatnya yakni isi pernyataannya kepada orang lain. Kemudian keterangan terkait objek harus dapat disusun secara teratur dalam kaitan sebab akibat, disini komunikasi menimbulkan feedback antar komunikator dan komunikan secara sebab akibat. Dalam bahasa komunikasi terdapat pesan yang disampaikan dan penerima pesan, orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator kemudian yang menerima pesan disebut komunikan. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan Bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam” Bahasa” komunikasi pernyataan dinyatakan pesan message. Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan jika dianalisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan, kedua lambang. Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah Bahasa. Komunikasi menjadi suatu pendekatan bagi setiap masyarakat dalam mengutarakan perasaan, pikiran serta menyampaikan informasi yang dimiliki. Ngafifi 2014, dan Muhasim 2017 mengungkapkan bahwa Komunikasi yang dilakukan oleh setiap manusia memberi pengaruh positif maupun negatif kepada setiap orang yang menerimanya. Pengaruh positif 31 Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 dirasakan pada saat ini masyarakat dengan mudah berkomunikasi dengan siapa saja meskipun jarak jauh serta waktu yang berbeda sangat didukung dengan kecanggihan teknologi dan komunikasi, hal ini berdampak positif bagi orang yang bekerja dan terpisah jauh dengan anggota keluarga. Namun disisi yang lain terdapat juga dampak negatif dialami oleh suatu keluarga yang setiap harinya bertemu, dan duduk bersama di meja makan namun tidak terjadi komunikasi, disebabkan oleh kesibukan tangan dan mata yang fokus pada handphone. Terdapat istilah menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh, ini menjadi dampak negatif bagi keluarga. Dalam bersosialisasi seringkali seseorang mengalami hambatan pada saat berkomunikasi dengan orang lain, Kondisi ini dialami oleh semua bidang kehidupan baik sosial, ekonomi, politik maupun budaya, tentu hal tersebut akan memberikan dampak kepada spiritualitas seseorang. Berdasarkan kondisi tersebut, penulis mencoba menelusuri beberapa penelitian terkait dengan hambatan komunikasi yang dialami oleh masyarakat dayak. Hambatan komunikasi yang ditemukan oleh Bahari Bahari 2014 melakukan kajian tentang model komunikasi budaya berbasis adat di Kalimantan Barat yakni adat Madura dan adat Melayu. Bahari menjelaskan bahwa pola komunikasi yang kerap terjadi dalam penyelesaian konflik antara kedua suku tersebut ialah cenderung mengandalkan penegakan hukum hingga mengesampingkan pendekatan budaya yang menyebabkan mundurnya partisipasi masyarakat terhadap budaya lokal. Dari hasil penelitian tersebut Bahari mengemukakan beberapa hal yakni bila ada konflik berskala kecil perlu adanya musyawarah adat yang dipimpin oleh kepala desa serta para pemangku adat dengan tujuan mencegah meluasnya konflik serta menciptakan perdamaian. Bila cara tersebut tidak bisa ditempuh baru menggunakan hukum nasional. Simon 2013 mengungkapkan bahwa Kalimantan mengalami distrupsi komunikasi awal era reformasi yang menyebabkan konflik dengan melibatkan komunitas agama. Gereja mengalami konflik disebabkan salah satunya karena pola komunikasi dalam berteologi. Salah satu saran yang disampaikan Simon ialah pentingnya merajut Kembali relasi agama sebagai komunitas etnis agar mengedepankan komunikasi lintas agama. Berdasarkan permasalahan yang terjadi di atas, penulis mencoba melakukan kajian tentang berbagai pendekatan komunikasi lintas budaya bagi Orang Dayak. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasikan terjadinya konflik dalam masyarakat dayak sehingga dengan demikian, masyarakat dapat menjalani kehidupan dengan damai. Metode Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian Pustaka. Menurut Hamzah 2020 penelitian Pustaka identik dengan melakukan analisis teks. Analisis teks yang dimaksud ialah melakukan penyelidikan terhadap suatu peristiwa, baik dalam bentuk tuisan maupun perbuatan yang diteliti bertujuan agar memperoleh fakta yang tepat serta menemukan teori atau konsep yang ada dalamnya. Creswell John W 2014 mengingatkan bahwa menggunakan metode ilmiah, maka para peneliti wajib melaksanakan langkah kerja secara ilmiah. Berdasarkan pemaparan Creswell tersebut Hamzah 2019 memaparkan langkah kerja yang perlu dilaksanakan oleh peneliti yakni Mengidentifikasi masalah, Menyusun landasan teori, menetapkan tujuan penelitian, mengumpulkan data serta melakukan analisis dan interpretasi terhadap data. Harming, Berbagai Pendekatan Komunikasi Lintas Budaya Bagi Masyarakat Dayak 32 Dengan demikian, proses analisis dilakukan dengan cara studi pustaka terhadap berbagai sumber berupa jurnal komunikasi lintas budaya maupun buku-buku tentang komunikasi sehingga didapati gambaran terkait berbagai pendekatan komunikasi lintas budaya. Selanjutnya, dalam penelitian ini ada beberapa proses yang dikerjakan oleh penulis yang menjadi langkah kerja untuk menghasilkan hasil penelitian. Tahap pertama yang dilakukan penulis ialah membaca berbagai sumber yang relevan dengan topik penelitian, menentukan objek penelitian yaitu komunikasi lintas budaya bagi Orang Dayak, selanjutnya penulis melakukan literatur review untuk menajamkan topik yang dibahas. Kemudian setelah itu penulis mendeskripsikan hasil analisis dalam bentuk hasil penelitian. Berikut ini penulis membuat gambar proses kegiatan penelitian. Hasil dan Pembahasan Dasar Komunikasi Kristen Allah Berinisiatif Berkomunikasi Harianto GP GP 2012 mengatakan bahwa komunikasi ialah suatu bingkai atau frame teori dimana komunikator menyampaikan pesan Message dengan memakai medium atau tidak kepada komunikan, kemudian komunikan memberikan feedback kepada komunikator, ini yang disebut “frame komunikasi”. Bila frame komunikasi ini diberi muatan tentang apa yang hendak disampaikan oleh komunikator kepada komunikan, maka hal itu menjadi bermanfaat dan hidup untuk kehidupan manusia. Demikian pula komunikasi Kristen, Allah yang berinisiatif untuk membangun komunikasi dengan manusia bukan dipengaruhi oleh ide atau gagasan manusia. Allah berinisiatif menciptakan manusia dan melakukan komunikasi dengan manusia, lalu manusia mengecewakan Allah sehingga manusia menjadi berdosa. Tomatala Tomatala 2018 berpendapat bahwa Kejadian 1 dimulai dengan Allah menyatakan diri sebagai Pencipta, artinya disini Allah mengambil inisiatif pertama dalam penyataan diri-Nya kepada dunia. Dengan menyatakan diri sebagai pencipta, Allah menunjukkan kehendak-Nya yang kekal. Bagian ini disebut proses kontekstualisasi Allah kepada manusia. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa komunikasi Kristen mengedepankan tentang pemberitaan mengenai kasih Allah yang dinyatakan bagi manusia. Rencana Penelitian dan Menentukan Objek PenelitianMengumpulkan Daftar KepustakaanMenulis LaporanReviewer PakarRevisi Laporan 33 Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 Allah Memilih untuk berkomunikasi dengan manusia Manusia merupakan ciptaan yang mulia dan unik. Manusia dikatakan “Serupa dengan Allah…” artinya manusia memiliki relasi yang sangat intim dengan Allah, bahkan Yohanes 114 berbunyi “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Allah Mahakuasa, penuh kasih karunia dan kebenaran memilih untuk berinkarnasi menjadi manusia sempurna dan merasakan kelemahan sebagai manusia. Allah melakukan semua ini karena kasi-Nya yang besar kepada manusia Yohanes 316. Harianto GP 2012 mengatakan bahwa komunikasi Allah melalui inkarnasi Tuhan Yesus menjadi manusia sejati. Tuhan Yesus bukanlah gambaran Allah secara fisik, sekalipun Dia adalah Allah, melainkan gambaran karakter keilahian Allah. Tuhan Yesus menjadi tokoh sentral manusia. Dalam Perjanjian Lama, Allah berkomunikasi memakai bangsa Israel dan dalam Perjanjian Baru, Allah memakai Inkarnasi Tuhan Yesus sebagi pintu keselamatan Kekal. Dari penjelasan tersebut Allah berkomunikasi dengan memakai perantara dalam menyampaikan Misi penyelamatan-Nya bagi umat Manusia. Tuhan Yesus satu-satunya Jalan keselamatan Metzger Metzger 2015 mengatakan Yesus menjadi tokoh sentral berarti semua berita berpusat juga kepada Kristus yaitu berita tentang keselamatan di dalam-Nya. Injil Yohanes. 146 berbunyi “Kata Yesus kepadanya, Akulah Jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku” Ayat paralel dalam Kisah Para Rasul. 412 berbunyi “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” Kedua ayat tersebut dengan gamblang menyampaikan tentang keselamatan hanya dan melalui Yesus Kristus. Dalam komunikasi Kristen isi berita yang menjadi poin penting ialah menyampaikan Injil yaitu untuk memperoleh keselamatan hanya ada dalam Yesus Kristus. Pemberitaan Injil tidak sama dengan mengkristenisasikan seseorang melainkan menginformasikan tentang keselamatan jiwa manusia. Orang Kristen dipilih untuk suatu hak istimewa memberitakan tentang Yesus Manusia di panggil untuk diselamatkan dari dosa. 1 Petrus 118 berbunyi “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan takbercacat.” Selain memberitakan tentang keselamatan, komunikasi kristen juga memberikan kesadaran bahwa manusia telah jatuh dalam dosa, dan takluk dibawah kuasa dosa. Hanya oleh kuasa Darah Kristus yang telah menebus hidup manusia dan membayar lunas dosa manusia sehingga menjadi suci dan dibenarkan Allah. Untuk dapat menerima pembenaran dari Kristus, Seseorang harus mengalami pertobatan. Dalam komunikasi Kristen, komunikator perlu menyampaikan secara jelas bahwa panggilan keselamatan ini berlaku bagi siapa saja, panggilan ini tidak memaksa namun membutuhkan tanggapan dan respon yang serius dari manusia sendiri. Ketika manusia sudah lahir baru, Harming, Berbagai Pendekatan Komunikasi Lintas Budaya Bagi Masyarakat Dayak 34 manusia diberikan tugas istimewa yaitu pergi jadikan semua bangsa murid Yesus, melakukan baptisan dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, mengajar mereka melakukan segala yang diperintahkan-Nya Matius 2819-20. Perintah ini bukan hanya perintah biasa, melainkan perintah yang disertai dengan janji yaitu Menyertai setiap pemberita senantiasa sampai kepada akhir zaman. Setelah memahami tentang berita pertobatan dan keselamatan tersebut, seorang komunikator menyampaikan tugas yang diemban yakni orang Kristen dapat memahami kehidupan, pengajaran serta pelayanan Tuhan Yesus melalui Alkitab. Orang Kristen dituntut untuk hidup sesuai dengan pengajaran Kristus dan meneladani karakter-Nya yakni mengasihi semua orang GP 2012. Muhtadi Muhtadi 2019 menjelaskan bahwa perbedaan agama sekalipun tidak boleh menghalangi rasa empati untuk meng-ekspresikan kasih dan solidaritas sebagai sesama manusia. Rasa empati ini tumbuh karena kesadaran dari dalam diri manusia yang tulus iklas. Hesselgrave Hesselgrave 2004 juga mengungkapkan bahwa orang Kristen diutus menjadi Misionari untuk menjadi komunikator melakukan komunikasi dengan orang lain dalam konteks yang lebih luas. Roh Kudus bekerja dalam proses komunikasi Kristen Peran Roh Kudus dalam komunikasi Kristen sangat penting bahkan hal ini menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya komunikasi itu berjalan. Harianto GP 2012 menegaskan bahwa meskipun seseorang bisa mengetahui kehidupan dan pengajaran Yesus melalui Alkitab. Namun tidak semua orang bisa memahami Tuhan Yesus apabila Roh Kudus tidak bekerja dalam hatinya. Komunikator Kristen perlu menyadari bahwa kuasa Roh Kudus yang memberikan kemampuan kepada manusia untuk mengenal dan memahami siapakah Tuhan Yesus sesungguhnya. Paulus menulis kepada Timotius demikian “Segala Tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. 2 Timotius 315-17 TB.” Ayat di atas memberikan penegasan bahwa peran Roh Kudus dalam komunikasi Kristen sangat penting dan bersifat mutlak. Tomatala Tomatala 2000 menjelaskan bahwa pembawa berita Injil perlu terus belajar untuk peka terhadap pimpinan Roh Kudus yang mengarahkan pembawa berita kedalam suatu realitas yaitu apa yang real sesungguhnya, para penginjil harus memiliki kesadaran budaya orang lain dalam rangka menjadi komunikator. Dengan demikian, selain dari peran Roh Kudus dalam komunikasi, Orang Kristen juga perlu juga belajar dan berhikmat dalam melakukan apa yang mesti dikerjakan. Syarat Menjadi Komunikator Kristen. Komunikasi yang baik dipengaruhi oleh komunikator yang baik juga. Komunikator ialah seorang yang menyampaikan isi pesan, pernyataan kepada pendengar atau disebut komunikan. Komunikator mengawali proses komunikasi sebaiknya hendaklah berkomunikasi dan mempunya motif motivasi atau sasaran komunikasi Rhozely, Wirman, و Firdaus 2020. Dengan demikian dalam ber-komunikasi, komunikator selalu mempunyai tujuan komunikasi sendiri. Situmeang 2020 dan KETA 2020 mengatakan bahwa komunikator Kristen perlu menyajikan ide yang benar serta kreatif sehingga orang dapat mengerti pesan yang 35 Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 disampaikan. Meskipun hal ini ada tantangan yang dialami yakni selain Era revolusi Industri, namun ada juga pandemi Covid 19 yang menyebabkan orang banyak tidak lagi dapat menjalin komunikasi seperti biasanya, semua diarahkan pada kebiasaan baru atau protokol kesehatan. Effendi 1990 dan Liliweri 2003 memaparkan bahwa seorang komunikator Kristen perlu memperhatikan beberapa hal berikut yaitu pertama, komunikator sebagai sumber pernyataan umum yang disampaikan misalnya Individual perseorangan, intitusional seperti redaktur surat kabar, dst. Kedua, komunike adalah pernyataan umum pesan yang dilancarkan berupa verbal simbol yang diucapkan, tertulis atau tercetak, non verbal simbol yang terlukis, terdengar sirine, peluit, suit dst. Menanggapi hal itu, GP GP 2012 memberikan beberapa persyaratan penting bagi komunikator untuk melakukan komunikasi Kristen. Pertama, Memiliki karakter Kristus. Karakter dimaksud ialah ada integritas diri, kedewasaan rohani, berani serta berhikmat, adanya kematangan psikologi, kerja, mentalitas positif dan komitmen. Memiliki karakter Kristus artinya berbicara selalu berkaitan dengan perintah-perintah Kristus mengenai kabar baik yang terus menerut dikomunikasikan kepada dunia. Kedua, memiliki pengetahuan yang komprehensif memiliki kemampuan serta keterampilan yang bersifat sosial atau berhubungan dengan orang. Ketiga, memiliki tanggungjawab yang tinggi kepada Allah, gereja, diri sendiri dan dunia. Keempat, hidup punya sasaran yang memberikan motivasi dan dinamika bagi hidup serta kerja. Tahap komunikasi Tahap 1. Transmisi. Transmisi terjadi dalam komunikasi apabila suatu pesan sampai kepada pendengar atau mata orang, yakni pesan itu didengar, dilihat, atau dibaca oleh para pendengar Caropeboka 2017. Hesselgrave Hesselgrave 2013 menambahkan bisa saja didengar atau dilihat namun tidak ditanggapi. Bila sumber di dalam kebudayaan “X” menulis berita dalam bahasa mereka, lalu berita itu melewati tantangan atau sekat kultural dan sebagian besar dan sudah pasti melewati jaringan atau sekat kultural yang sebagian besar bersifat pasti mengenai cara yang mana berita itu akan dipelajari oleh responden di dalam kebudayaan “Y” jaringan ataupun sekat ini memiliki tujuh dimensi yang secara bersamaan mempengaruhi berita tersebut. Tahap 2. Penerima Penerima atau tahap penerima terjadi apabila sebuah pesan atau bukan hanya ketika di mata atau di telinga pendengar, melainkan juga sampai ke otaknya yaitu ia memperhatikan senam ini. Dazali dan Awang 2016 mengungkapkan bahwa komunikasi memiliki hubungan erat dengan kepiawaian seseorang agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Tahap 3. Pengertian Pengertian Understanding terjadi apabila seseorang memberi perhatian pada pesan yang disampaikan oleh seseorang. Namun hal itu tidak menjamin bawha orang tersebut Harming, Berbagai Pendekatan Komunikasi Lintas Budaya Bagi Masyarakat Dayak 36 memahami isinya. Proses komunikasi terjadi bila orang lain dapat memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator. Tahap 4. Tanggapan. Tanggapan Response terjadi ketika seseorang menerima, menolah atau menunda suatu keputusan. Dalam mengkomunikasikan kebenaran Firman Tuhan, Roh Kudus bekerja supaya orang mengerti dan menerima maksud komunikator. Disinilah keunikan komunikasi Kristen yakni bahwa peran Roh Kudus bekerja baik dalam komunikator maupun komunikan. Berbagai Pendekatan komunikasi lintas budaya Bagi Orang Dayak Pendekatan Komunikasi Interpersonal Orang dayak memiliki sifat yang cenderung keras karena dipengaruhi beberapa faktor, sifat yang cenderung keras menimbulkan pola komunikasi yang blak-blakan serta sedikit acuh tak acuh Humannira 2016. Cara berkomunikasi ini perlu dipahami oleh seorang komunikator Kristen apabila melakukan komunikasi dengan orang dayak. Tahap yang dapat digunakan ialah pendekatan personal. Pada tahap ini komunikator perlu sadar bahwa orang dayak memiliki kultur yang berbeda dengan yang lainnya. Seorang komunikator Kristen perlu menguasai komunikasi interpersonal atau komunikasi pribadi. Hesselgrave mengatakan bahwa dari sudut pandang Kristen, komunikasi interpersonal perlu bagi manusia karena perlu berkomunikasi, bukan hanya sebagai responden namun didalam proses menyiarkan dan memperkuat pesan-pesan Kristen yang dikomunikasikan khususnya media massa. Komunikasi interpersonal terjadi diantara dua pribadi, bersifat langsung dan sering dalam bentuk percakapan baik lisan maupun tulisan. Pada prinsipnya komunikasi ini berlangsung secara berhadapan muka Face to face atau melalui medium tertentu misalnya telepon, WhatsApp, Telegram, dst. Adapun bentuk komunikasi ini bersifat dialog atau diskusi dua arah yang memiliki efektivitas tinggi dalam proses transmisi informasi. Harianto GP 2012 memberikan beberapa hal penting tentang kunci komunikasi interpersonal agar efektif yakni pertama seorang komunikator bersedia untuk mendengar dengan sikap empatik, mengerti orang lain secara objektif sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Kedua, komunikator perlu belajar membuat diagnosis sebelum memberi penguraian dan penjelasan ataupun suatu jawaban terhadap apa yang didengar dari komunikan. Ketiga, Perlu bersikap berhati-hati terhadap pola respon otobiografi, dengan cara buatlah evaluasi terhadap apa yang dihadapi sebelum menetapkan setuju atau tidak setuju, ambillah sikap kritis atau curiga positif dengan mengembangkan prasangka bahwa ada sesuatu yang tersembunyi pada diri orang yang dihadapi dan kembangkanlah pertanyaan untuk menggalinya; berikanlah nasiat yang didasarkan atas pengalaman atau buatlah penjelasan dengan memakai contoh orang dengan motif batin tertentu sambil mengkaitkan pada motif serta perilaku sendiri untuk memperoleh kejelasan tentang sikap orang yang dihadapi. Keempat, komunikator berupaya memahami pengertian serta persepsi orang yang dihadapi. Kelima, setelah komunikator mengerti komunikan, upayalah untuk dimengerti orang yang dihadapi dengan membuka dan menempatkan diri dalam terang agar dapat dimengerti 37 Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 orang lain dengan baik. Dengan demikian, seorang komunikator Kristen penting untuk memperhatikan lawan bicara serta situasi lingkungan dimana ia berada. Teori Pendekatan Pada umumnya manusia memerlukan relasi antar satu dengan yang lain. Hal ini membutuhkan pendekatan untuk mengenal seseorang lebih dekat, demikian juga dengan orang dayak, untuk menjalin relasi dengan mereka seorang komunikator perlu memiliki sikap yang terbuka sehingga orang dayak dapat menerima dengan baik Abdullah 2015. Hidayat 2016 menambahkan bahwa Sikap terbuka ini akan memudahkan seseorang melakukan pendekatan untuk bisa berkomunikasi. Donald A. McGavran 1990 memaparkan tentang teori pendekatan dengan beranjak dari beberapa hal yaitu pertama, kekuatan dalam mengubah seseorang menjadi Kristen tergantung pada ukuran perubahan yang dimaksud oleh orang yang melakukan perubahan. Kedua, ada suatu kehidupan masyarakat disuatu tempat yang terhalangi sungai, untuk melakukan perubahan pada masyarakat tersebut, komunikator Kristen perlu membangun jembatan dan menyeberanginya. Teori ini menekankan pada isi kurikulum yang bersifat perencanaan untuk dapat bertindak pada konteks. Untuk mengkomunikasikan Injil kepada orang lain, teori pendekatan memberikan beberapa hal yaitu pendekatan doktrin, pendekatan kebutuhan, dan pendekatan persahabatan. Pendekatan doktrin ada tiga model yakni a Eksklusif artinya hanya satu pintu keselamatan yaitu Tuhan Yesus, tidak ada jalan lain kecuali melalui Yesus. b inklusif yaitu hanya satu pintu keselamatan, yaitu Tuhan Yesus. namun jalan untuk sampai kepada Tuhan Yesus dapat melalui berbagai hal. c pluralisme agama dimana keselamatan ada dalam agama-agama lain. Selanjutnya, Yuliana Mendari 2010; Yuliana 2019 mengungkapkan tentang pendekatan kebutuhan dirumuskan oleh Abraham H Maslow dengan memberikan gambaran tentang kebutuhan manusia dalam sebuah diagram piramida yang dikenal dengan “Piramida kebutuhan.” Pemenuhan diri, mengambil tantangan baru, kreativitas, imajinasi, stimulasi intelektual Ego, Prestasi, kepemimpinan, pengakuan, keyakinan, kecakapan, kecerdasan Afiliasi, berbagi, pengaruh, penerimaan, partisipasi, keanggotaan Keamanan, keselamatan, perlindungan, kesenangan, stabilitas. Makan, tidur, sehat, hangat, seks, kesehatan fisik. Berdasarkan gambar di atas, Maslow memberikan penjelasan kepada lima kebutuhan manusia, dimulai dari yang luas, akhirnya mengerucut. Pemahaman akan tingkat kebutuhan manusia ini dapat digunakan sebagai sarana pendekatan kepada komunikan. Komunikator Harming, Berbagai Pendekatan Komunikasi Lintas Budaya Bagi Masyarakat Dayak 38 harus jeli melihat sampai tingkat manakah kebutuhan komunikan dan pada tingkat itulah komunikator hendaknya menjawab kebutuhannya. Dengan demikian, beranjak dari skema kebutuhan tersebut, seorang komunikator Kristen penting untuk memperhatikan hal itu sebagai sebuah sarana dalam menjalin komunikasi. Berikutnya pendekatan persahabatan, komunikator harus membangun jembatan persahabatn untuk menghubungkan dirinya dengan komunikan. Jembatan itu ialah cinta kasih dan menunjukkan kepada mereka bahwa komunikator menaruh perhatian kepada komunikan. Paulus memberikan pernyataan bahwa “Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka” 1 Kor. 922 Paulus ingin berusaha menyelami kebutuha perindividu, disinilah proses komunikasi berjalan dua pihak. Komunikator perlu mencari serta memanfaatkan titik-titik tertentu sebagai penghubung untuk membangun persahabatan, seperti misalnya saat sukacita, kegemaran, acara pernikahan, kematian, kesulitan keuangan, acara ulang tahun, kesusahan, tindakan-tindakan kebajikan, kasih atau ucapan-ucapan selamat. Maksud pendekatan persahabatan ialah Ketika seorang komunikator Kristen bertemu dengan orang yang baru di kenal, maka penting untuk menjalin persahabatan agar dapat berkomunikasi dengan baik dengan demikian akan memudahkan untuk membicarakan hal-hal yang lebih dalam lagi termasuk tentang hal bersifat rohani. Teori Kontekstualisasi Komunikasi Kristen dapat berhasil bila komunikator dan komunikan berada dalam konteks yang sama dan menyatu. Harianto 2012 menjelaskan bahwa itulah ruang kebudayaan yang sama dan menyatu antar komunikator dan komunikan. Dalam ruang itu juga suatu berita disampaikan lewat berbagai cara, baik verbal maupun non verbal, lewat beragam sarana dan media. Menjalin komunikasi dengan orang dayak, sangat diperlukan pendekatan kontekstualasi, mengingat orang dayak memiliki budaya yang kompleks Satria. 2020. Dengan demikian dalam komunikasi Kristen seorang komunikator perlu memastikan bahwa pendengar dapat memahami dengan baik berita yang disampaikan sehingga pendengar bisa memberikan feedback terhadap berita yang didengarnya. Komunikator dapat menggunakan materi budaya yang dapat diterima budaya komunikan, menggunakan konsep bahasa yang dapat diterima oleh bahasa komunikan. Kemudian kontekstualisasi bentuk dan isi. Paulus berkontekstualisasi dengan cara komunikasi verbal dan feedbacknya ada yang menolak dan ada yang bertobat seperti Dionisius yang anggota majelis Areopagus, kemudian Damaris seorang wanita. Pada penjelasan ini Paulus komunikator – Pesan Firman Allah – Pendengar Masyarakat Athena di sekitar Areopagus. Model kontekstualisasi Paulus menggunakan dialog “Allah yang tidak dikenal Kis. 1716-34. Dalam bagian itu, Paulus memperkenalkan arti baru “Allah yang tidak dikenal” bukanlah dewa bagi orang Athena, tapi Paulus menjelaskan bahwa Allah itu tidak jauh tetapi dekat. Dia adalah segala yang ada dan yang hidup Kis. 1727 dan seterusnya, lebih lanjut, Paulus mengajak mereka bertobat Kis. 1730 kemudian mengungkapkan hal kebangkitan Kristus sebagai bukti semua manusai akan menghadapi pengadilan ilahi Kis. 1731 sedangkan form yang dipakai Paulus ialah Religi dan budaya yang ada.GP 2012. Budiman memberikan beberapa langkah kontekstualisasi, yaitu ada tiga sikap yang 39 Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 dapat dilakukan untuk kontekstualisasi terhadap budaya lama misalnya upacara-upacara adat, seni, musim dan isu-isu penting. Pertama “menolak” berarti menolak kontekstualisasi, dampaknya 1 Injil menjadi asing, 2 budaya lama tetap dilaksanakan, tetapi secara tersembunyi sinkretisme. Kedua, “Pertimbangan akomodasi” kontekstualisasi yang alkitabiah caranya ialah 1 cari info tentang budaya lama, 2 pelajari penyataan Alkitabiah, 3 evaluasi unsur lama memakai, mengubah, atau membuang dari sudut terang Alkitab dan pimpinan Roh Kudus, 4 Membuat rumusan kontekstual yang alkitabiah untuk dilkaukan. Ketiga,”terima saja” kontekstualisasi – sinkretisme yang alkitabiah. Kesimpulan Komunikasi memiliki peranan penting dalam setiap manusia, bahkan komunikasi bersifat fundamental. Salah berkomunikasi menimbulkan dampak yang serius bagi individu maupun masyarakat. Dampak tersebut dapat menimbulkan hal positif maupun negatif, bisanya dampak negatif terjadi karena ada hambatan yang disebabkan oleh perbedaan karakteristik, bahasa, persepsi, fisik dan budaya. Apabila hambatan tersebut tidak dikelola dengan baik, akan menyebabkan konflik dan berdampak dalam kehidupan seseorang maupun masyarakat. Penting untuk memahami pendekatan komunikasi lintas budaya kepada orang dayak yakni 1 Melakukan pendekatan interpersonal atau pendekatan pribadi artinya seorang komunikator perlu melakukan pendekatan secara pribadi dengan orang dayak sebelum menyampaikan pesan, pendekatan ini perlu karena orang dayak sangat memiliki karakteristik yang agak keras. Seorang komunikator Kristen perlu memahami dengan baik supaya dapat diterima. 2 selain pendekatan interpersonal, seorang komunikator perlu melakukan pendekatan budaya dengan orang dayak karena mereka memiliki kebudayaan yang kompleks dan budaya tersebut sangat dijaga. 3 pendekatan kontekstual artinya seorang komunikator perlu menyesuaikan diri dengan kebiasaan atau kearifan lokal orang dayak, termasuk makan makanan mereka karena orang dayak menjunjung tinggi kearifan lokal serta bentuk penghargaan mereka kepada tamu melalui kegiatan budaya. Daftar Rujukan Abdullah, Yudi. 2015. Komunikasi Sebuah Introduksi. Deepublish. Bahari, Yohanes. 2014. "Model komunikasi lintas budaya dalam resolusi konflik berbasis Pranata Adat Melayu dan Madura di Kalimantan Barat". Jurnal Ilmu Komunikasi 61. Budiman, R. L. Pelayanan Lintas Budaya Dan Kontekstualisasi. Caropeboka, Ratu Mutialela. 2017. Konsep dan aplikasi ilmu komunikasi. Penerbit Andi. Christianto Simon, John. 2013. "Konflik dan Dilema 'Gereja Suku' Mengurai Relasi Agama, Etnisitas dan Budaya Dalam Konflik Sosial di Kalimantan Sebagai Upaya Gereja Menemukan Kembali 'Rasa Asia'". 372. Dazali, Nurul Salmi Mohd, و Mohd Isha Awang. 2016. "Tahap kemahiran komunikasi dalam kalangan pelajar sarjana muda pendidikan IPTA di utara semenanjung Malaysia". Jurnal Pendidikan Bahasa Melayu 4244–56. Harming, Berbagai Pendekatan Komunikasi Lintas Budaya Bagi Masyarakat Dayak 40 Effendy, Onong Uchjana. 1990. Ilmu komunikasi teori dan praktek. Remaja Rosdakarya. GP, Harianto. 2012. Komunikasi Dalam Pemberitaan Injil. Yogyakarta ANDI. Hamzah, Amir. 2019. Metode Penelitian Kualitatif Rekonstruksi Pemikiran Dasar serta Contoh Penerapan Pada Ilmu Pendidikan, Sosial dan Humaniora. Malang Literasi Nusantara. Hamzah, Amir. 2020. Metode Penelitian Kualitatif Rekonstruksi Pemikiran Dasar Natural Research. Malang Literasi Nusantara. Hesselgrave, David J. 2004. Communicating Christ Cross-Culturally. Malang Literatur Saat. Hesselgrave, David J. 2013. Communicating Christ Cross-Culturally. 2 ط. Malang Literatur SAAT. Humannira, Raden Regia. 2016. "Proses Internalisasi Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Banten Pada Mahasiswa yang Tergabung dalam Organisasi Kedaerahan Studi Deskriptif di Organisasi Kedaerahan Perhimpunan Mahasiswa Banten Bandung". John W, Creswell. 2014. Reseach Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. 3 ط. Yogyakarta Pustaka Pelajar. KETA, Kornelius K. F. 2020. "Pengaruh Media Sosial Terhadap Komunikasi Interpersonal Orangtua Dan Remaja". Liliweri, Alo. 2003. Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya. LKiS Pelangi Aksara. McGavran, Donald A. 1990. Understanding Church Growth. Grand Rapids Publishing Company. Mendari, Anastasia Sri. 2010. "Aplikasi teori hierarki kebutuhan Maslow dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa". Widya Warta Jurnal Ilmiah Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 340182–91. Metzger, Will. 2015. Beritakan Kebenaran beritakan kebenaran Injil yang seutuhnya bagi pribadi yang seutuhnya oleh pribadi-pribadi yang seutuhnya. Surabaya Momentum. Muhasim, Muhasim. 2017. "Pengaruh Tehnologi Digital terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik". Palapa 5253–77. Muhtadi, Asep S. 2019. "Komunikasi Lintas Agama Mencari Solusi Konflik Agama". Conference Proceeding ICONIMAD 27. Nadya, Karlina, و Dasrun Hidayat. 2016. "Makna hubungan antarpribadi melalui media online tinder". Jurnal Ilmu Komunikasi 31. Ngafifi, Muhamad. 2014. "Kemajuan teknologi dan pola hidup manusia dalam perspektif sosial budaya". Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi 21. Rejeki, M. C. Ninik Sri, و M. C. Ninik Sri Rejeki. 2010. "Perspektif Antropologi dan Teori Komunikasi Penelusuran Teori-teori Komunikasi dari Disiplin Antropologi". Jurnal Ilmu Komunikasi 71. 41 Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 Rhozely, Metta, Welly Wirman, و Muhammad Firdaus. 2020. "Komunikasi Persuasif Pembina Dalam Meneguhkan Keyakinan Mualaf Pada Mualaf Center Pekanbaru". Jurnal Ilmu Komunikasi 93363–81. Satria, Rachmat, Nur Amaliyah Hanum, Elvia Baby Shahbana, Achmad Supriyanto, و Nurul Ulfatin. 2020. "Landasan Antropologi Pendidikan dan Implementasinya Dalam Pembangunan Indonesia". Indonesian Journal of Social Science Education IJSSE 2149–65. Situmeang, Ilona V. Oisina. 2020. "Strategi Komunikasi Pemimpin Adat Bali di Era New Normal". Tomatala, Y. 2018. Teologi Kontekstualisasi Suatu Pengantar. Malang Gandum Mas. Tomatala, Yakob. 2000. Teologi Kontekstualisasi. Malang Gandum Mas. Yuliana, Asnah. 2019. "Teori Abraham Maslow dalam Pengambilan Kebijakan di Perpustakaan". LIBRARIA Jurnal Perpustakaan 62349–76. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this MuhasimPerkembangan tehnologi digital merupakan hasil rekayasa akal, pikiran dan kecerdasan manusia, yang tercermin dalam kemajuan ilmu pengetahuan, selanjutnya memberikan manfaat dalam segala aspek kehidupan manusia. Dalam perkembangan komunikasi manusia telah berhasil membawa kemajuan yang sangat pesat. The development of digital technologies is the result of engineering intellect, mind and human intelligence, which is reflected in the advancement of science, and provides benefits in all aspects of human life. In the development of human communication has managed to bring a very rapid progression, from communication to manually change into analog, digital, where technology has provided ease in communicating quickly, without alimited distance, space and time through the Internet. Based on the data of Internet users in Indonesia 2016 as much as million people from a total population of Indonesia as much as million people, certainly the year 2017 is much more rapid development. From the results of a survey by the Association of organizers of Internet network , revealed that, on average, through the Internet in Indonesia million or percent, to access via mobile devices and the computer. In West NusaTenggara as many as million or 64 percent. The number of internet users from 80 percent of who mareaged 15-19 years, meaning the teenage is still recorded as learners. Therefore the purpose of this paper is to find out how digital technology benefits against the motivation of learners. The method use disdescriptive qualitative studies. As the analysis of data and information furnished observations, document definitions obtained from books written by experts and scripts through social media or the Internet. Discussion of the results obtained positive influence motivation towards learning digital technology learners. With a fixed geared to anticipate the negative influence posed that can disrupt moral behavior, and thus a threat motivation learning learners. Because energy must begiven Faith, discipline on an ongoing basis, in order to take advantage of positive tehnology digital to enhance learning motivation of Yulianap align="center"> Abstrak Abraham Harold Maslow merupakan salah seorang tokoh psikologi yang lahir di Brookolyn New York pada tahun 1908. Abraham Maslow mengembangkan model Hierarki kebutuhan 1950 dan sampai saat ini tetap digunakan dalam memahami motivasi manusia. Hierarki kebutuhan dari Maslow terdiri dari Physical Needs , Safety Needs , Social Needs , Esteem Needs , dan Self Actualization . Teori ini nantinya menjadi pijakan pengembangan mutu di perpustakaan. Mengapa mengembangkan perpustakaan? Karena perpustakaan memiliki peranan strategis dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa, baik di negara maju maupun negara berkembang. Begitu banyaknya perpustakaan yang ada di Indonesia saat ini, namun belum diimbangi secara kualitas dan fasilitas yang baik, karena arah pengembangannya bukan pada analisis kebutuhan pembaca. Banyak kendala yang dirasakan oleh pembaca, sehingga membuat kondisi minat baca bangsa Indonesia yang cukup memprihatinkan. Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Bandingkan dengan kondisi perpustakaan luar negeri yang mempunyai fasilitas yang unggul dan memadai. Teori dari Abraham Maslow itulah yang nantinya penulis coba uraikan, dijadikan pula sebagai pijakan teori untuk memahami alternative pengambilan kebijakan di perpustakaan. Agar perpustakaan sesuai dengan hierarki kebutuhan pembaca.
Komunikasiantar Budaya Komunikasi merupakan sebagai jembatan untuk mempersatukan manusia-manusia Proses komunikasi meliputi: pembicara (speaker), aksi berbicara (speech ach), dan pendengar (audience), serta tujuan daripada komunikasi itu sendiri. Makna komunikasi diharapkan mampu memberikan pemahaman dari berbagai konteks budaya.
Skip to content Berita Terkini dan Seputar Teknologi Masa Kini MENU Android Aplikasi Google Adsense Internet Kesehatan Multimedia SEO Smartphone Tutorial Homepage / komunikasi budaya sebagai jembatan peradaban Mengenal Arti Komunikasi Budaya Sebagai Jembatan Peradaban Terbaru April 15, 2022April 17, 2022by WYRMSLAYER Mengenal Arti Komunikasi Budaya Sebagai Jembatan Peradaban Terbaru merupakan salah satu kata kunci pencarian orang-orang yang tengah heboh disosial media internet.
Komunikasisebagai disiplin ilmu bahkan baru dianggap ada setelah kemunculannya retorika secara luas dapat didefinisikan sebagai human symbol uses (penggunaan simbol oleh manusia). Bagi sebagai pemikir Retorika merupakan bagian dari dunia seni "the art of contructing argument and speechmaking" (seni membangun argumentasi dan seni berbicara).
Ketika adanya komunikasi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, di situlah terjadinya komunikasi antarbudaya. Stewart L. Tubis mengatakan bahwa komunikasi antar budaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya. Pernyataan ini beranggapan bahwa perbedaan cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke Antar Budaya menurut Para AhliSelain Stewart, Hamid Mowland juga berpendapat bahwa komunikasi antar budaya sebagai human flow across national boundaries. Asumsi tersebut merupakan sekelompok manusia yang menyebrangi lintas budaya. Seperti adanya keterlibatan suatu konferensi internasional di mana bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain. Baca juga Komunikasi PertanianDengan kata lain, komunikasi antarbudaya ini akan terjadi ketika adanya komunikasi antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda demi mencapainya suatu tujuan komunikasi yang sama serta terjalin interaksi yang lancar pada menurut para ahli yang lain ada yang berpendapat seperti Sitaram 1970 yang mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya merupakan seni untuk memahami dan saling pengertian antara khalayak yang berbeda kebudayaan. Baca juga Komunikasi IslamBerbeda halnya dengan Srnover dan Porter 1972 yang berpendapat bahwa komunikasi antarbudaya terjadi manakala bagian yang terlibat dalam kegiatan komunikasi tersebut mempunyai latar belakang budaya dan pengalaman yang berbeda. Latar belakang tersebut mencerminkan nilai yang dianut oleh kelompoknya berupa pengalaman, pengetahuan, dan Rich 1974 menyimpulkan bahwa komunikasi antarbudaya terjadi ketika orang-orang yang berbeda kebudayaan dipertemukan. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan, bahwa komunikasi antar budaya ini merupakan komunikasi yang terjadi ketika kedua orang atau lebih sedang proses berkomunikasi, untuk mencapai pemahaman, maupun pengertian yang terjadi di antara khalayak yang berbeda kebudayaan. Oleh karena itu, kegiatan inilah yang membawa keselarasan dalam juga Filsafat KomunikasiKomunikasi GenderHakikat dari komunikasi antarbudaya ini merupakan kegiatan yang terjadi dalam berkomunikasi setiap individu dengan individu lain. Baik dua orang bahkan lebih. Sehingga, terciptalah kemudahan dan pemahaman segala macam bentuk perbedaan yang ada. Baca juga Bahasa sebagai Alat KomunikasiKomunikasi antarbudaya pada hakikatnya dapat menciptakan keselarasan dan kebersamaan. Selain itu juga dapat saling memahami sisi-sisi perbedaan antar individu. Hal itu pun sering terjadi di Indonesia, karena Indonesia merupakan negeri yang memilik ragam budaya. Dan perbedaan inilah yang harus didukung, dipelihara dan itu, pada hakikatnya, komunikasi antar budaya mengandung dimensi antar budaya. Dengan kata lain, adanya komunikasi antar budaya telah memberikan dampak positif untuk mempermudah bersosialisasi dan meminimalisir kesalahpahaman. Baca juga Komunikasi SosialFungsi Komunikasi Antar BudayaAdapun beberapa fungsi dari komunikasi antarbudaya di antaranya Menyatakan Identitas Sosial Dengan adanya komunikasi antarbudaya, individu tersebut dapat menunjukkan identitas sosialnya Intergasi Sosial Komunikasi antarbudaya dapat menyatukan dan mempersatukan antar pribadi dalam interaksi tersebut. Baca juga Komunikasi PertanianMenambah Pengetahuan Komunikasi antarbudaya pun dapat memberikan wawasan yang baru, bahkan wawasan yang belum pernah diketahui oleh individu Interaksi Selain itu, komunikasi antarbudaya juga dapat menciptakan hubungan yang komplementer serta hubungan yang dalam komunikasi antarbudaya pun juga terdapat fungsi sosial, di antaranya Pengawasan Pada umumnya, kegiatan komunikasi antarbudaya terjadi ketika komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan. Fungsi ini lebih banyak digunakan oleh media Komunikasi antarbudaya ini dapat juga dijadikan sebagai jembatan bagi setiap individu yang memiliki kebudayaan yang berbeda. Biasanya, Beda individu atau lebih akan menyampaikan presepsi mereka yang Nilai Di sini, fungsi komunikasi antar budaya dapat memberikan ajaran dan perkenalan nilai-nilai dari suatu kebudayaan suatu masyarakat Dalam hiburan pun juga ada kegiatan komunikasi antar budaya. Hal ini dapat ditemukan seperti di saat menonton tarian, nyanyian, bahkan drama Juga teori komunikasi menurut para ahli Teori Media Baru Etika KomunikasiKomunikasi yang EfektifTujuan Komunikasi Antar BudayaKomunikasi antarbudaya terjadi bertujuan untuk mengurangi tingkat ketidakpastian. Seperti halnya ketika ada dua individu yang sedang berkomunikasi, namun kedua individu tersebut menggunakan bahasa yang berbeda-beda karena kebudayaan yang komunikasi antarbudaya inilah yang akan berperan sebagai alat untuk mengurangi tingkat keidakpastian logika maupun definisi dari topik yang sedang dibicarakan. Bahkan, komunikasi antarbudaya pun juga bertujuan sebagai alat efektifitas komunikasi. Agar informasi yang disampaikan itu dapat dimengerti secara efektif, maka diperlukan adanya komunikasi antarbudaya ini.Baca juga Komunikasi PemerintahanFaktor Terjadinya Komunikasi Antar BudayaKomunikasi antarbudaya ini dapat terjadi karena adanya beberapa faktor di antaranya MobilitasPerjalanan dari negara satu ke negara lain sudah bukan menjadi hal yang khusus lagi, alias, kegiatan ini sudah menjadi kegiatan umum yang kerap kali dilakukan oleh masyarakat. Hal itu terjadi karena adanya peluang-peluang bisnis yang menggiurkan dan pendidikan yang menjamin. Sehingga terjadilah mobilitas yang luas dan terjadilah berbagai budaya yang menyatu pada satu wilayah. Baca juga Pola Komunikasi OrganisasiEkonomiFaktor ekonomi pun juga mempengaruhi adanya komunikasi antarbudaya. Seperti pada contohnya, negara Indonesia yang memiliki ekonomi berkembang akan mengalami ketergantungan dengan negara yang memiliki tingkat perekonomian tinggi. Sehingga, terjadilah perpindahan pekerjaan dan terjadilah penyatuan budaya dalam satu akhir-akhir ini tumbuh semakin pesat. Sehingga teknologi pun mampu membawa kultur luas masuk ke suatu wilayah yang dapat mempengaruhi budaya bangsa. Oleh karena itu, teknologi pun mampu membuat komunikasi antarbudaya ini menjadi lebih mudah dan praktis. Bahkan cepat atau lambat, teknologi dapat memberikan dampak akan terjadinya pertukaran budaya secara tidak aneh lagi, ketika kita berjalan di rumah sendiri, kita melihat orang asing di sekeliling kita. Hal itu terjadi karena adanya kegiatan imigrasi untuk suatu kepentingan. Sehingga, terjadilah penyatuan budaya atau biasa disebut dengan akulturasi. Akulturasi tersebut menyebabkan terjadinya komunikasi antarbudayaPolitikKepentingan politik pun juga ikut andil memberikan dampak munculnya komunikasi antarbudaya. Seperti halnya saat Raja Arab berkunjung ke Indonesia, atau sebaliknya, saat Presiden Jokowi berkunjung ke Negara Australia. Kunjungan negara inilah yang mendatangkan komunikasi antar Bahasa dalam Komunikasi Antar BudayaKomunikasi antar budaya acapkali terdengar sukar untuk dilakukan. Karena kebudayaan atau pola hidup mereka yang berbeda akan membuat kesalahpahaman di antara kedua individu. Sehingga, perlu adanya sesuatu yang dapat menurunkan tingkat kesalahpahaman di antara kedua individu agar tidak terjadi pertikaian. Hal itu dapat ditemukan pada bahasa baik verbal maupun bahasa saat ini merupakan alat yang sangat berperan penting dalam komunikasi antarbudaya. Contohnya, orang pesisir yang memiliki pola hidup keras kerap kali berbicara dengan kencang, sehingga dapat membuat orang salah mengartikan. Dikiranya orang tersebut sedang marah-marah, padahal sebenarnya tidak. Sehingga, keberadaan bahasa di sinilah menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa kebangsaan, maka kesalahpahaman akan menurun dan perlahan menghilang. Karena, bahasa sendiri yang dapat memilah mana marah, mana senang, dan mana yang sedih. Dan juga, bahasa merupakan simbolik dari Komunikasi Antar Budaya dan Lintas BudayaKomunikasi antarbudaya merupakan sesuatu yang memiliki arti umum pada komunikasi antar individu yang mempunyai latar belakang atau pola hidup yang berbeda. Namun, seringkali terdengar bahwa komunikasi antar budaya memiliki pengertian yang sama dengan komunikasi lintas komunikasi lintas budaya sendiri lebih fokus pada perbedaan fenomena komunikasi dalam budaya antar individu. Seperti, gaya komunikasi laki-laki berbeda dengan perempuan. Sehingga, terjadilah persilangan antar bahasa pada komunikasi antara laki-laki dan perempuan. Itulah yang disebut sebagai komunikasi lintas untuk komunikasi antarbudaya merupakan komunikasi antara dua individu yang memiliki pola hidup atau tata cara hidup yang berbeda. Oleh karena itu, perbedaan terletak pada sisi lain dari hasil persilangan antar budaya. Kemudian, komunikasi lintas budaya dapat dilihat dari hasil persilangan Mempelajari Komunikasi Antar BudayaBerbeda halnya dengan komunikasi antar budaya yang terletak pada pola hidup atau cara hidup seseorang yang berbeda-beda dan membuat kesalahpahaman antar individu ketika berkomunikasi. Sehingga, perlu adanya mempelajari komunikasi antarbudaya dengan mempelajari komunikasi antarbudaya ini, akan mendapatkan manfaat dalam berkomunikasi ketika menemukan orang dengan pola hidup yang berbeda. Agar tidak terjadi kesalahpahaman bahkan pertikaian ketika berkomunikasi dengan orang Manfaat lain juga dapat dirasakan disaat kita sebagai orang ketiga yang melihat kedua orang sedang bertikai karena komunikasi mereka saling salah paham. Maka, di sanalah kita dapat menjadi jembatan di antara juga Internet sebagai Media InformasiSetelah semua ulasan di atas, kita sudah mengetahui bagaimana komunikasi antar budaya itu terjadi. Dimulai dari faktor hingga manfaat komunikasi antar budaya. Komunikasi antar budaya merupakan sesuatu yang tidak asing lagi di telinga kita. Sehingga, penting bagi kita mempelajari bagaimana komunikasi antar budaya itu. Dengan adanya komunikasi antar budaya yang baik dan benar sesuai pada hakikatnya, maka kita sebagai manusia akan mengurangi kesalahpahaman dan hidup akur dengan budaya lainnya.
. 378 132 154 486 441 68 247 42
komunikasi budaya sebagai jembatan peradaban