JANGANLELAH. (I Timotius 4:7-8) Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan ''Ada disaat kebahagiaan itu tergantikan dengan kesedihan. Ada disaat kita berada di atas dan dibawah, ya seperti roda.'' Aku mungkin tak sepenuhnya mengerti tentang kebahagiaan, karena nyatanya aku lebih sering diajarkan tentang kesedihan. Mungkin masa-masa sulit seperti ini yang menjadikanku lebih kuat. Aku tak pernah mencoba terlihat lemah, namun benda kecil yang bernama air mata itu selalu menjadikanku terlihat bukan seperti lelaki kuat. Aku benci, aku benci ketika telah berusaha terlihat kuat namun nyatanya aku menangis. Maafakan aku, aku ini seharusnya tidak mudah menangis bukan? Aku ini seorang lelaki yang kodratnya adalah seorang pemimpin. Tapi garis kehidupan membuatku harus seperti ini, menjalani sebuah drama penuh luka dan perjuangan. YaTuhan, aku benci dengan kelemahanku. Aku tak pernah ingin setetespun air mataku ini terjatuh hanya karena ini. Aku lebih suka bila harus memendamnya sendirian, tak perlu bicara dengan orang lain. Namun, tolong jangan dengan air mata. Biar, biar aku menahan kesakitan ini semampuku. Biarkan aku berlagak layaknya lelaki biasa tanpa terlihat ada beban. Ya Allah, kenapa juga aku terlahir sebagai manusia yang selalu menghiraukan perasaan orang lain? Hingga aku lupa, benar-benar lupa untuk mencari kebahagianku sendiri. Ya Allah maafkan aku jika kali ini aku benar-benar lelah. Maafkan aku jika kali ini aku mengeluh akan takdir-Mu. Ya Allah, tolong peluk aku sebentar, bantu aku menyadari bahwa kebahagiaan itu benar-benar ada untukku. Bantu aku untuk tak terlihat lemah, kuatkan aku Ya Allah. Karena hanya kepada-Mu lah hendaknya aku mengadu, hanya Engkaulah yang mampu mengertiku untuk saat ini. Ya Allah mungkin aku terlalu peka dengan orang lain hingga akhirnya aku selalu menganggap apa yang aku lakukan harus benar agar tidak ada yang tersakiti olehku. Aku benar-benar tak bisa marah walau sebenarnya aku sakit dengan kata-kata mereka. Ya Allah, biarkan jika memang kelemahanku ini lebih bisa diterima oleh mereka. Tapi, tolong bantulah aku jika ada suatu saat nanti aku berhenti menjadi kuat. Bantulah aku jika nantinya aku merasa lelah. Bantulah aku jika suatu saat aku berada pada titik terlemahku. Bantulah aku untuk tetap menjadi seperti ini, seperti yang mereka lihat saat ini Ya Allah, aku memang bukan hamba terkuatmu. Setiap masalah yang kau beri memang tak pernah bisa aku selesaikan dengan baik. Namun anehnya aku selalu bisa menyelesaikan masalah orang lain. Aku benar-benar tak menghiraukan masalahku sendiri. Aku merasa aku sendirian, disaat semua orang yang aku percayai terlihat pergi meninggalkanku. Aku takut sendirian, aku takut aku tak akan pernah bisa menjalani ini semua. Aku benar-benar takut, Tuhan. Tuhan, aku hanya ingin terlihat bahagia untuk saat ini. Maafkan aku tuhan, jika aku selalu berkata lelah kepadamu. Namun, ijinkan saat ini saja Ya Allah bolehkah aku berkata ''aku lelah?''.
Akuhanya seorang hamba Allah. Mendekatkan diri kepada Allah dengan meningkatkan ilmu pengetahuan mengenai agama islam untuk menuju kehidupan yang kekal abadi di syurga. ู„ู’ ุฅูู†ูŽู‘ ุตูŽู„ูŽุงุชููŠ ูˆูŽู†ูุณููƒููŠ ูˆูŽู…ูŽุญู’ูŠูŽุงูŠูŽ ูˆูŽู…ูŽู…ูŽุงุชููŠ ู„ูู„ูŽู‘ู‡ู ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู†ูŽ Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bismillahโ€ฆ Aku pernah berkata lelah pada sebuah pekerjaan. Bolehkah? Tentu sangat boleh. Tapi, apa diperbolehkan berkata lelah pada sebuah dakwah? Jawabannya tentu tidak. Awalnya aku memang sering merasa lelah, tapi pada nyatanya setelah mendapat cerita kanan-kiri dari seseorang, ah betapa malunya bila sempat berucap dengan sengaja kata lelah di hadapan teman atau orang lain. โ€œLihatlah jaman dulu itu susahnya bukan main berjuang untuk dakwah, sekarang sudah gampang. Apalagi dunia teknologi semakin canggih,โ€ ucap para tetuha yang mengorbankan fisik, ide, dan materinya untuk menebar kebaikan kepada sesama. Bila kita membaca sirah nabi, begitu luar biasa perjuangan beliau beserta para sahabat yang lain. Untuk suatu dakwah, memperjuangkan agama untuk-Nya tentu diperlukan pekerjaan yang super ekstra. Karena dakwah bukan hanya kewajiban seorang ustadz ataupun kiai. Melainkan pekerjaan semua muslim. Tidak ada kata tidakโ€™ dan putus asa dalam perjalanannya. Perjuangan dakwah memang tidak boleh berhenti ketika kita sudah sukses mengemban satu misi yang direncanakan sebelumnya, tapi ia akan terus ada sepanjang perjalanan hidup menemani kita. Terkadang aku sadar, aku merasa tidak mampu. Berat sekali. Bosan bahkan capek dan lelah. Tapi apa semua itu ada bayarannya dari Allah? Apa ada timbal balik? Ya, tentu ada, mari kita buka kembali surah Muhammad Ayat 7, โ€œHai orang-orang mukmin, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.โ€ Kehidupan ini memang amatlah singkat. Baru saja kemarin kita bermain-main dengan teman sebaya waktu kecil, eh tiba-tiba sudah dewasa, berjanggut dan punya anak bahkan cucu. Intinya tak usah ragu, karena apa yang kita perbuat, pasti akan ada ganjarannya dari Allah SWT. Entah itu langsung diberikan sewaktu di dunia, atau nanti di akhirat. Sungguh berungtunglah orang-orang yang dalam hidupnya bisa memberikan hal terbaik untuk dirinya sendiri dan orang lain, menyumbang sesuatu yang berarti untuk kemaslahatan umat, berkarya tiada henti untuk keperluan orang banyak. Aku teringat, Allah tidak pernah memberi beban yang kita sendiri tidak mampu melakukannya. Berarti, bila ada beban yang sekarang ini kita pikul. Tentu Allah memberikan sesuai kemampuan kita untuk menyelesaikannya. Dan cukup Dia yang akan membalas semuanya. Tergantung dari kita nantinya, apakah mampu untuk berjuang, bersabar menghadapinya, atau menyerah, dan lalu tenggelam dalam keputus asaan. Kita bisa tengok sejenak seorang pembantu yang bersikap baik kepada majikannya. Tidak pernah ia mengeluh secara langsung kepada majikannnya. Paling-paling mengeluh di saat memang majikannya membuat ia teraniaya, itupun dalam hati. Berbeda saat majikannya memberi sesuatu yang pantas untuk dirinya. Sang pembantu pasti akan tersenyum, dan dengan sigap mematuhi aturan sang majikan. Nah, begitu juga yang harus kita lakukan. Allah sudah memberikan kita banyak nikmat yang tak akan terhitung jumlahnya. Ia juga memberikan apa-apa saja yang sebelumnya tidak pernah kita minta, seperti sepasang bola mata, hidung, mulut, dua daun telinga, dan lain-lain. Apakah kita masih bisa mengeluh? Sungguh celaka bila kita tidak bersyukur dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Hirupan udara yang masih diizinkan oleh-Nya mari kita gunakan dengan perbuatan-perbuatan yang baik. Toh dakwah, bukan hanya berceramah di depan umum, menulis untuk kebaikan orang lain juga adalah sebuah dakwah. Mengantar seorang ustadz untuk pergi ke majelis adalah sebuah dakwah, mengajar juga merupakan sebuah dakwah. So, sudahkah kita berdakwah hari ini? Jika belum, mari lakukan setiap hari tanpa berkata Aku Lelahโ€™. Bila tidak sekarang, kapan lagi? Apakah menunggu sampai Malaikat Izrail menyabut nyawa kita? Tidak kan!Semoga Bermanfaat, Salam Oke, Fian Lihat Cerpen Selengkapnya

Atau kamu sudah ingin berkata, "Tuhan, aku sudah lelah; Tuhan, aku capek; Tuhan, aku tidak sanggup lagi." Kamu tidak lagi ingin percaya pada siapapun, termasuk kepada Dia. Sebelum jauh kamu membaca, meski kita mungkin tidak kenal satu sama lain, izinkan saya, seorang yang banyak sekali merasakan kasih Tuhan, memanggilmu dengan panggilan 'sayang'.

akudisedarkan bahawa cita-cita yang paling mulia adalah "mencari rehda Allah".. tiada limit akademik yang diperlukan selagi hidup,selagi itulah ilmu perlu dicari berusaha mendekatkan diri kepda Ilahi.. dakwah menjadi wasilah menuju hakiki.. kadang-kala diuji membuatkan aku tersenyum sendiri lalu berkata. DalamAl Mirqah diterangka n, Ibnu Hajar berkata, "Artinya semua yang ada dilangit bahkan apa yang ada diatasnya seperti yang telah diambil dari cerita mi'raj, dan semua yang ada dibumi yang tujuh lapis bahkan apa yang ada dibawahnya seperti yang telah beliau ceritakan, yaitu dari sapi, ikan yang ada diatas bumi. Artinya sesungguhn ya Allah ta'ala telah memperliha tkan kepada Ibrahim as . 9 188 183 98 11 416 84 283

ya allah bolehkah aku berkata lelah